Setelah
kemarin saya membuka BBM di handphone saya. saya membaca status yang lumayan
menggelitik hati saya.
“sabar
itu bukan paket internet yang punya kuota dan batas akhir”
Sampai
akhirnya saya tergugah untuk menulis “apa sih sabar itu?”
Mungkin
sebagian dari pembaca sering mngucpkan kata itu, “saya sabar ko”, “saya ikhlas
ko”, “saya ga kecewa ko”. Tapi apa iya, hati kita benar-benar ikhlas menguapkan
itu semua. Atau ucapan seperti tadi diatas hanya pembelaan atas hati kita yang
merasa tidak puas, lalu ingin mengakhiri ketidakpuasan itu dengan mengucapakan
kata “sabar”, “ikhlas”, “aku ra popo”.
Sabar
memaang satu kata yang mudah diucapkan, tapi implikassinya dikehidupan tidak
semudah pengucapannya.
Sebagai
manusia kita dianjurkan untuk senantiasa bersabar.
Sebenarnya,
apa
sih sabar itu?
Apa
sih gunanya atau manfaat kita bersabar?
Apa
sih tolak ukurnya kita sudah bisa mengimplikasikan sabar dalam kehidupan kita
sehari-hari?
Ada
ga kriteria atau ciri-ciri orang yang sabar?
Kalau
kita ga sabar, apa kita termasuk orang yang rugi?
Mari
kita bahas pertanyaan itu satu per satu. Cuz............
Apa sih sabar itu?
Karena
saya guru bahasa Indonesia, saya mulai dari pengertian sabar dari KBBI ya
^_^.......
Sabar
adalah tahan mengadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak
lekas patah hati); tabah; tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu.
Sedangkan
dari bahasa Arab, sabar berasal dari kata “sobaru-yasbiru” yang artinya
menahan.
Menurut
istilah, sabar yaitu menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah
dan akal, menjaga lisan dari celaan dan menahan anggota tubuh dari berbuat dosa
lainnya.
Kemudian
pertanyaan dalam benak kita akan berlanjut, “terus sabar itu apa ada
macam-macamnya?”
Ya,
sabar itu ada beberapa macam. Mau tahu apa saja macam-macam sabar?
Check
it
Macam-macam
sabar, antara lain:
1. Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT
Allah SWT aalah Tuhan Semesta Alam yang tidak kita
ragukan lagi kebesaranNya. Allah SWT telah memilah-milah dengan teramat detail
apa saja yang harus kita lakukan/perbuat, apa saja yang tidak boleh kita
lakukan. Semua sudah jelas tertuang dalam kitab umat muslim yaitu AlQur’an dan
pengangan kita Al hadist. Allah SWT tdak akan semata-mata memerintah atau
melarang kita dengan tujuan yang tidak jelas, yang tidak mempunyai manfaat
untuk hamba ciptaanNya.
Lalu apa hubungannya dengan sabar?
Jelas hubungannya saling berkaitan. Dalam
melaksanakan segala perintahNya, kita harus senantiasa bersabar. Misal, kita
diperintah Allah SWT untuk melaksanakan salat. Kita harus melaksanakan salat
dengan keadaan yang sabar, tanpa paksaan. Contoh lagi, kita diperintah
berpuasa, kita harus bersabar dari hawa nafsu yang menggoda kita. Kita
diajarkan menahan lapar, haus, berhubungan suami istri (bagi yang sudh punya
pasangan.hehehe) dari fajar sampai terbenamnya matahari.
2. Sabar menjauhi larangan Allah SWT
Seperti yang sudah saya sebutkan diawal, Allah SWT
tidak hanya merintah kita namun juga melarang kita. Jangan salah, Allah SWT
melarang kita bukan semta-mata mengekang kita. Tapi percayalah, Allah SWT
melarang kita karena ada keburukan dibalik semua itu.
Pernah dengar lagunya Si Abang Rhoma Irama?
“Mengapa semua yang asik-asyik, itu diharamkan? Mengapa
semua yang enak-enak, itu yang dilarang? Ha ha ha ha ha haha ha ha, itulah
perangkap setan, umpannyaaaaaaa ialah bermacam-macam...... kesenangan......”
Waduh, keasyikan nyanyi nih.hehehehe
3. Sabar terhadap apa yang ditakdirkan Allah
“Aku ko gendhut ya? Ko badanku ga sesexy dia?”
“Aku ko pendek ya? Ko tubuhku ga setinggi dia?”
Mungkin sebagian kita ada yang merasa “tidak
berdamai” dengan tubuh kita sendiri. Iyakan? Hayuh ngaku? Pernah ga? Hehehe
Itu perasaan manusiawi ko, asal kita jangan sampai su’udzon
ya sama Allah.
Apa yang ada pada diri kita adalah yang paling
proporsional menurut Allah. Pernah ga kita berpikir, berkhusnudzon.
“Badanku gendut, mungkin karena Allah ga pengin aku
sombong dan memperlihatkan auratku pada orang lain selain suamiku nanti.
Seandainya tubuhku “kutilang (kuning tinggi langsing)” mungkin saya akan
berpikir dua kali untuk menutupinya dengan pakaian gamis dan kerudung yang
panjang”. Allah benar-benar akan menjaga kita dari hal buruk. Sekarang,
positive thinking ya guys!
Apa sih gunanya sabar buat kita?
Haduh
haduh haduh
Jelas
tho ya, sabar itu sifat yang amat sangat tidak merugikan bagi kita. Mau tahu
kenapa?
Sekarang
kita pakai logika saja ya Guys!
Ketika
kita diberikan ujian sama Allah SWT, misalnya buat ABG para remaja remaji yang
putus cinta.hemmmmmm. mak jleb pasti yang dirasain, seolah-olah dunia ini
runtuh, dunia yang sedahulunya milik berdua, sekarang ada yang
ngontrak.hehehehe
Itu
mungkin salah satu yang dianggap ujian, bayangkan kalau kita ga punya sifat
sabar? Si ABG pasti udah nangis sambil garuk tembok. Apa hasil dari kita nangis
bombay gitu? Mata bengkak? Ga nafsu makan? Ngurung diri dikamar?
Nah,
sekarang coba kalau kita punya sifat sabar?
Kita
tidak akan melakukan seperti yang saya sebutkan diatas. Yang ada, kita malah
bersyukur, pikiran kita akan menjadi pikiran yang positif.
Alkhamdulillah
saya putus dengan si A, mungkin Allah sudah menyiapkan si B untuk menjadi jodoh
dunia akhirat saya. mungkin si A ga serius sama saya, saya percaya akan datang
si B untuk menyempurnakan iman saya dengan mengucapkan ijab kabul didepan
penghulu. Cieeeeeee, ngarep tuh.
Allah dengan tegas memberi garansi bagi orang
yang senantiasa bersabar dengan kegembiraan yang lebih, sebagaimana firman
Allah :
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ
يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ
شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (١٢٠)
Artinya : Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya
mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira
karenanya. jika kamu bersikap sabar dan bertakwa, niscaya tipu daya
mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
Apa sih tolak ukurnya kita sudah
bisa mengimplikasikan sabar dalam kehidupan kita sehari-hari?
Mungkin sebagai orang awam kita sulit membedakan
orang yang sabar itu seperti apa. Apa tolak ukurnya seseorang dikatakan menjadi
orang yang sabar.
Masih ingat kisah nabi Ayub as?
Salah satu nabi yang bisa kita jadikan inspirasi
atas kesabarannya menghadapi ujian dari Allah SWT.
Nabi Ayub as adalah nabi yang mahsur dengan
kekayaannya. Dengan tangan Allah, kekayaan yang dititikanNya ia ambil. Kemudian
ujian imannya datang lagi dengan diberikannya penyakit sehingga istri dan
anaknya meninggalkannya. Namun, nabi Ayub as tetap beribadah, tetap bersabar
menerima segala ujian yang Allah berikan. Sampai akhirnya Allah
menyembuhkannya. Subkhanallah!
Apabila sifat sabar tertanam pada diri kita, maka
kita tidak akan merasa menjadi orang termalang didunia. Kita akan semakin
bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Kita semakin tawadu. Kita akan
semakin merasa bahwa Allah sangat menyanyangi kita, karena setiap ujian adalah
cara Allah menaikkan derajat kita disisiNya.
Dalam kehidupan bersosial, kita tidak akan
menjadi orang yang pemarah, cepat tersinggung, berkhusnudzon kepada orang lain,
takut berbuat yang dilarang Allah dsb.
Ada ga kriteria atau ciri-ciri
orang yang sabar?
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu ‘Amr
Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Ada 2
perkara yang apabila ada pada seseorang, maka Allah SWT akan menetapkan orang
itu sebagai orang yang bersyukur dan bersabar. Dan apabila 2 perkara itu tidak
ada pada seseorang, maka Allah tidak akan menetapkannya sebagai orang yang
bersyukur dan bersabar. (1) Barangsiapa yang dalam (urusan) agamanya melihat
kepada orang yang ada diatasnya kemudian ia mengikutinya, dan dalam (urusan)
dunianya ia melihat kepada orang yang ada dibawahnya kemudian ia memuji Allah
karena telah melebihkan dirinya dari orang itu, maka Allah menetapkannya
sebagai orang yang bersyukur dan bersabar.
(2) Barangsiapa yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang yang ada di bawahnya (kemudian ia mengikutinya) dan dalam (urusan) dunianya ia melihat kepada orang yang ada diatasnya, kemudian ia merasa sedih atas apa yang tidak ada padanya, maka Allah tidak menetapkannya sebagai orang yang bersyukur dan bersabar.
(2) Barangsiapa yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang yang ada di bawahnya (kemudian ia mengikutinya) dan dalam (urusan) dunianya ia melihat kepada orang yang ada diatasnya, kemudian ia merasa sedih atas apa yang tidak ada padanya, maka Allah tidak menetapkannya sebagai orang yang bersyukur dan bersabar.
Kalau kita ga sabar, apa kita
termasuk orang yang rugi?
Dari penjelasan dan cuap-cuap saya diatas,
pembaca mungkin bisa menyimpulkan. Apakah ada kerugian jika kita mempunyai
sifat sabar.
ومن يتصبر يصبره الله, وما اعطى احد عطاء
خيرواوسع من الصبر. (متفق عليه)
Artinya:
“ barang siapa yang bersabar, maka ia diberi
kekuatan oleh Allah. Seseorang diberi kebaikan oleh Allah, dan kelapangan hidup
karena ia telah bersikap sabar.” H.R. Bukhary Muslim.
إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ
مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (١١)
Artinya : Kecuali orang-orang yang sabar
(terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan
dan pahala yang besar.
الصبر من الإيمان بمنزلة الرأس من الجسد. (رواه الشيخان
عن ابى سعيد)
Artinya:
“ Sikap
sabar merupakan bagian dari Iman, yang kedudukannya sama dengan kepala dari
(seluruh) jasad.” H.R. Bukhary Muslim, yang bersumber dari Abi Sa’id.
Guys!
Begitu mulianya orang yang memiliki sifat sabar,
begiu beruntungnya orang yang dapat mengimplikasikan sifat sabar dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Semoga kita termasuk dalam orang beruntung itu ya
Guys! Amin