Kamis, 25 Juni 2015

Sabar Bukan Paket Internet



Setelah kemarin saya membuka BBM di handphone saya. saya membaca status yang lumayan menggelitik hati saya.

“sabar itu bukan paket internet yang punya kuota dan batas akhir”
Sampai akhirnya saya tergugah untuk menulis “apa sih sabar itu?”
Mungkin sebagian dari pembaca sering mngucpkan kata itu, “saya sabar ko”, “saya ikhlas ko”, “saya ga kecewa ko”. Tapi apa iya, hati kita benar-benar ikhlas menguapkan itu semua. Atau ucapan seperti tadi diatas hanya pembelaan atas hati kita yang merasa tidak puas, lalu ingin mengakhiri ketidakpuasan itu dengan mengucapakan kata “sabar”, “ikhlas”, “aku ra popo”.
Sabar memaang satu kata yang mudah diucapkan, tapi implikassinya dikehidupan tidak semudah pengucapannya.
Sebagai manusia kita dianjurkan untuk senantiasa bersabar.
Sebenarnya,
apa sih sabar itu?
Apa sih gunanya atau manfaat kita bersabar?
Apa sih tolak ukurnya kita sudah bisa mengimplikasikan sabar dalam kehidupan kita sehari-hari?
Ada ga kriteria atau ciri-ciri orang yang sabar?
Kalau kita ga sabar, apa kita termasuk orang yang rugi?

Mari kita bahas pertanyaan itu satu per satu. Cuz............
Apa sih sabar itu?
Karena saya guru bahasa Indonesia, saya mulai dari pengertian sabar dari KBBI ya ^_^.......
Sabar adalah tahan mengadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah; tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu.
Sedangkan dari bahasa Arab, sabar berasal dari kata “sobaru-yasbiru” yang artinya menahan.
Menurut istilah, sabar yaitu menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan dan menahan anggota tubuh dari berbuat dosa lainnya.
Kemudian pertanyaan dalam benak kita akan berlanjut, “terus sabar itu apa ada macam-macamnya?”
Ya, sabar itu ada beberapa macam. Mau tahu apa saja macam-macam sabar?
Check it
Macam-macam sabar, antara lain:
1.      Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT
Allah SWT aalah Tuhan Semesta Alam yang tidak kita ragukan lagi kebesaranNya. Allah SWT telah memilah-milah dengan teramat detail apa saja yang harus kita lakukan/perbuat, apa saja yang tidak boleh kita lakukan. Semua sudah jelas tertuang dalam kitab umat muslim yaitu AlQur’an dan pengangan kita Al hadist. Allah SWT tdak akan semata-mata memerintah atau melarang kita dengan tujuan yang tidak jelas, yang tidak mempunyai manfaat untuk hamba ciptaanNya.
Lalu apa hubungannya dengan sabar?
Jelas hubungannya saling berkaitan. Dalam melaksanakan segala perintahNya, kita harus senantiasa bersabar. Misal, kita diperintah Allah SWT untuk melaksanakan salat. Kita harus melaksanakan salat dengan keadaan yang sabar, tanpa paksaan. Contoh lagi, kita diperintah berpuasa, kita harus bersabar dari hawa nafsu yang menggoda kita. Kita diajarkan menahan lapar, haus, berhubungan suami istri (bagi yang sudh punya pasangan.hehehe) dari fajar sampai terbenamnya matahari.
2.      Sabar menjauhi larangan Allah SWT
Seperti yang sudah saya sebutkan diawal, Allah SWT tidak hanya merintah kita namun juga melarang kita. Jangan salah, Allah SWT melarang kita bukan semta-mata mengekang kita. Tapi percayalah, Allah SWT melarang kita karena ada keburukan dibalik semua itu.
Pernah dengar lagunya Si Abang Rhoma Irama?
“Mengapa semua yang asik-asyik, itu diharamkan? Mengapa semua yang enak-enak, itu yang dilarang? Ha ha ha ha ha haha ha ha, itulah perangkap setan, umpannyaaaaaaa ialah bermacam-macam...... kesenangan......”
Waduh, keasyikan nyanyi nih.hehehehe
3.      Sabar terhadap apa yang ditakdirkan Allah
“Aku ko gendhut ya? Ko badanku ga sesexy dia?”
“Aku ko pendek ya? Ko tubuhku ga setinggi dia?”
Mungkin sebagian kita ada yang merasa “tidak berdamai” dengan tubuh kita sendiri. Iyakan? Hayuh ngaku? Pernah ga? Hehehe
Itu perasaan manusiawi ko, asal kita jangan sampai su’udzon ya sama Allah.
Apa yang ada pada diri kita adalah yang paling proporsional menurut Allah. Pernah ga kita berpikir, berkhusnudzon.
“Badanku gendut, mungkin karena Allah ga pengin aku sombong dan memperlihatkan auratku pada orang lain selain suamiku nanti. Seandainya tubuhku “kutilang (kuning tinggi langsing)” mungkin saya akan berpikir dua kali untuk menutupinya dengan pakaian gamis dan kerudung yang panjang”. Allah benar-benar akan menjaga kita dari hal buruk. Sekarang, positive thinking ya guys!

Apa sih gunanya sabar buat kita?
Haduh haduh haduh
Jelas tho ya, sabar itu sifat yang amat sangat tidak merugikan bagi kita. Mau tahu kenapa?
Sekarang kita pakai logika saja ya Guys!
Ketika kita diberikan ujian sama Allah SWT, misalnya buat ABG para remaja remaji yang putus cinta.hemmmmmm. mak jleb pasti yang dirasain, seolah-olah dunia ini runtuh, dunia yang sedahulunya milik berdua, sekarang ada yang ngontrak.hehehehe
Itu mungkin salah satu yang dianggap ujian, bayangkan kalau kita ga punya sifat sabar? Si ABG pasti udah nangis sambil garuk tembok. Apa hasil dari kita nangis bombay gitu? Mata bengkak? Ga nafsu makan? Ngurung diri dikamar?
Nah, sekarang coba kalau kita punya sifat sabar?
Kita tidak akan melakukan seperti yang saya sebutkan diatas. Yang ada, kita malah bersyukur, pikiran kita akan menjadi pikiran yang positif.
Alkhamdulillah saya putus dengan si A, mungkin Allah sudah menyiapkan si B untuk menjadi jodoh dunia akhirat saya. mungkin si A ga serius sama saya, saya percaya akan datang si B untuk menyempurnakan iman saya dengan mengucapkan ijab kabul didepan penghulu. Cieeeeeee, ngarep tuh.
Allah dengan tegas memberi garansi bagi orang yang senantiasa bersabar dengan kegembiraan yang lebih, sebagaimana firman Allah :
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (١٢٠)
Artinya : Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersikap sabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
Apa sih tolak ukurnya kita sudah bisa mengimplikasikan sabar dalam kehidupan kita sehari-hari?
Mungkin sebagai orang awam kita sulit membedakan orang yang sabar itu seperti apa. Apa tolak ukurnya seseorang dikatakan menjadi orang yang sabar.
Masih ingat kisah nabi Ayub as?
Salah satu nabi yang bisa kita jadikan inspirasi atas kesabarannya menghadapi ujian dari Allah SWT.
Nabi Ayub as adalah nabi yang mahsur dengan kekayaannya. Dengan tangan Allah, kekayaan yang dititikanNya ia ambil. Kemudian ujian imannya datang lagi dengan diberikannya penyakit sehingga istri dan anaknya meninggalkannya. Namun, nabi Ayub as tetap beribadah, tetap bersabar menerima segala ujian yang Allah berikan. Sampai akhirnya Allah menyembuhkannya. Subkhanallah!
Apabila sifat sabar tertanam pada diri kita, maka kita tidak akan merasa menjadi orang termalang didunia. Kita akan semakin bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Kita semakin tawadu. Kita akan semakin merasa bahwa Allah sangat menyanyangi kita, karena setiap ujian adalah cara Allah menaikkan derajat kita disisiNya.
Dalam kehidupan bersosial, kita tidak akan menjadi orang yang pemarah, cepat tersinggung, berkhusnudzon kepada orang lain, takut berbuat yang dilarang Allah dsb.
Ada ga kriteria atau ciri-ciri orang yang sabar?
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Ada 2 perkara yang apabila ada pada seseorang, maka Allah SWT akan menetapkan orang itu sebagai orang yang bersyukur dan bersabar. Dan apabila 2 perkara itu tidak ada pada seseorang, maka Allah tidak akan menetapkannya sebagai orang yang bersyukur dan bersabar. (1) Barangsiapa yang dalam (urusan) agamanya melihat kepada orang yang ada diatasnya kemudian ia mengikutinya, dan dalam (urusan) dunianya ia melihat kepada orang yang ada dibawahnya kemudian ia memuji Allah karena telah melebihkan dirinya dari orang itu, maka Allah menetapkannya sebagai orang yang bersyukur dan bersabar.
(2) Barangsiapa yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang yang ada di bawahnya (kemudian ia mengikutinya) dan dalam (urusan) dunianya ia melihat kepada orang yang ada diatasnya, kemudian ia merasa sedih atas apa yang tidak ada padanya, maka Allah tidak menetapkannya sebagai orang yang bersyukur dan bersabar.
Kalau kita ga sabar, apa kita termasuk orang yang rugi?
Dari penjelasan dan cuap-cuap saya diatas, pembaca mungkin bisa menyimpulkan. Apakah ada kerugian jika kita mempunyai sifat sabar.
ومن يتصبر يصبره الله, وما اعطى احد عطاء خيرواوسع من الصبر. (متفق عليه)
Artinya:
“ barang siapa yang bersabar, maka ia diberi kekuatan oleh Allah. Seseorang diberi kebaikan oleh Allah, dan kelapangan hidup karena ia telah bersikap sabar.”  H.R. Bukhary Muslim.

إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (١١)
Artinya : Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
الصبر من الإيمان بمنزلة الرأس من الجسد. (رواه الشيخان عن ابى سعيد)
Artinya:
“ Sikap sabar merupakan bagian dari Iman, yang kedudukannya sama dengan kepala dari (seluruh) jasad.”  H.R. Bukhary Muslim, yang bersumber dari Abi Sa’id.

Guys!
Begitu mulianya orang yang memiliki sifat sabar, begiu beruntungnya orang yang dapat mengimplikasikan sifat sabar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga kita termasuk dalam orang beruntung itu ya Guys! Amin