Jumat, 28 Agustus 2015

Materi Bahasa Indonesia BAB III Kelas XI SMK



MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS
DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis
Banyak  bentuk  aturan  atau  petunjuk  yang  dapat  ditemukan  dalam kehidupan  kita.  Baik  di  lingkungan  rumah  tangga,  sekolah,  masyarakat, di tempat pekerjaan, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bentuk perintah dapat disampaikan secara lisan ataupun tertulis. Perintah lisan  biasanya  menuntut  respon/tindakan  langsung  sehingga  muncul variasi  kalimat  perintah,  sedangkan  bentuk  perintah  tertulis  umumnya bersifat tidak langsung.
Dalam dunia kerja, perintah sudah menjadi bagian keseharian dalam proses kerja sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan kerja yang diwarnai oleh  pola  hubungan  manusia  secara  hierarki.  Perintah  sering  menjadi acuan pekerjaan, bahkan roda penggerak agar manusia selalu melakukan
pekerjaan karena perintah itu sendiri adalah awal tindakan atau pedoman kerja. Dalam budaya kerja, perintah dapat dimanifestasikan dalam bentuk instruksi,  petunjuk,  dan  pedoman.  Karena  pekerjaan  berkaitan  dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak
diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat.
Berdasarkan  jenisnya,  bentuk  perintah  tertulis  dapat  dibedakan menjadi:
(1)  himbauan/larangan, misalnya himbauan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
(2)  petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
(3)  Peraturan,  misalnya  peraturan  berlalu  lintas,  peraturan  waktu berkunjung;
(4)  pedoman, misalnya pedoman penulisan karya ilmiah;
(5)  undang-undang,  misalnya  undang-undang  tentang  penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.

B.  Model-Model Surat Berisi Perintah Kerja
Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai        alat komunikasi tertulis            yang     paling   efisien, efektif, ekonomis,        dan praktis. Selain itu, surat juga berfungsi sebagai alat bukti tertulis, alat bukti historis, alat pengingat, duta organisasi, dan pedoman kerja.
Surat  yang  berhubungan  dengan  pekerjaan  disebut  surat  dinas  atau surat resmi. Surat ini umumnya berisi informasi, ketentuan, atau perintah kerja  yang           dapat dijadikan pedoman bagi karyawan        pada     suatu            lembaga, instansi,  atau  perusahaan.  Model  surat  yang  berisi  informasi  kerja  atau perintah  kerja,  antara  lain  surat  perintah,  surat  edaran,  memorandum,
pengumuman, dan disposisi.
1.  Surat Perintah
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan  yang  berisi  petunjuk  yang  harus  dilakukannya.  Surat  perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan.
Surat perintah terdiri atas:
(1)  kepala surat
(2)  pembukaan
(3)  isi surat perintah
(4)  kaki surat/bagian akhir surat
Contoh surat perintah pada instansi swasta.



HARIAN UMUM PEDOMAN
Jalan Teratai 13
Bekasi
===============================================================
SURAT PERINTAH
Nomor : ...................

Dasar               :   1.  Dalam  rangka  peningkatan  sumber  daya       manusia
2.  Surat  Pemimpin  Redaksi  Harian  Umum       Pedoman No.  346  P-76/KEP/1994  tanggal       ...........................
Pertimbangan   :  Untuk  peningkatan  sumber  daya  manusia  dalam  menyongsong  era  globalissi,  untuk  hal  tersebut di atas perlu dikeluarkan surat perintah.

MEMERINTAHKAN :
Kepada            :   Nama     : ..............................................
Pangkat  : ..............................................
Jabatan  : ..............................................
Alamat  : ..............................................
Untuk              :   1.   Terhitung  tanggal  12  Juni  1996,  di  samping
tugas pokok yang telah ada, Saudara diperintahkan untuk melaksanakan kewajiban/pekerjaan sebagaimana tercantum dalam lampiran surat perintah ini.
2.    Agar     pelaksanaannya dijalankan dengan sebaik-baiknya  dengan  penuh  rasa  tanggung-jawab.
Dikeluarkan di : Bekasi
Pada tanggal : 3 Juni 1996

Pemimpin Redaksi
Harian Umum Pedoman

Ttd

Ir. Ereng Sarindat




2. Surat Edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai  tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan.
Ada  dua  macam  bentuk  dan  sifat  surat  edaran,  yaitu  surat  edaran umum  dan  surat  edaran  khusus.  Surat  edaran  umum  ditujukan  kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus ditujukan kepada orang- atau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
(1)  Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
(2)  No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3)  Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
(4)  Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5)  Kaki  surat:  salam  penutup  serta  nama  penanggung  jawab  surat edaran.
Contoh surat edaran bersifat umum
SD RAGAJAYA
KEC. BOJONGGEDE-KAB. BOGOR
 

Nomor  :  421/ED/’07                                                               Bojonggede, 19 Desember 2007
Lamp    : -
Hal       : Penggantian Buku Laporan Pendidikan

Yth. Bapak/Ibu orang tua murid SD RAGAJAYA
Di tempat

SURAT EDARAN
No. 421/SD/’07

Sehubungan dengan adanya perubaha kurikulum SD, dari Kurikulum 2004 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), buku laporan hasil belajar siswa diganti untuk menyesuaikan kurikulum yang baru. Dalam rangka pengadaan buku laporan yang baru, setiap siswa diwajibkan membayar Rp. 20.000. Pembayaran paling lambat samapai tanggal 14 Januari 2008.
Demikianlah surat edaran kami, semoga Bapak/Ibu orang tua murid dapat memakluminya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih,

Kepala Sekolah


Guntur Sangaji, S.Pd.
Tembusan:
-Pengurus Komite Sekolah




Contoh surat edaran bersifat khusus :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BINA MULYA II MALANG


 
EDARAN
572/33/05
Hal :  Pekan Seni                                                                                           29 Desember 2004

Yth :  Para Guru / Karyawan
SMK Bina Mulya II  
Malang 

Sesuai dengan surat keputusan No. 21/12/05 tertanggal 27 Oktober 2004 tentang  Pekan  Seni,  dengan  ini  kami  beri  tahukan  bahwa  dalam  rangka  persaudaraan  antar SMK  kota  Malang  maka  diadakan  Pekan  Seni  berlangsung  pada  tanggal  3  Januari sampai dengan 7 Januari 2005.
Sehubungan  dengan  hal  tersebut  diatas,  dengan  ini  kamu  ajukan  agar  selama Pekan  Seni,  saudara  memakai  kemeja  batik  pada  waktu  dinas,  kecuali  bagi  petugas keamanan.
Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah,



Drs. Laksana Muria

3.  Surat Pengumuman
Pengumuman berasal dari kata ”umum”, mendapat     konfiks pe-an dan bunyi  sengau ng.  Kata  dasar umum mempunyai  arti  seluruh  atau  orang banyak.  Mengumumkan  berarti  memberitahukan  atau  memaklumkan. Pengumuman  berarti  pemberitahuan  kepada  orang  banyak  tentang sesuatu  masalah,  agar  diketahui  dan  dilaksanakan  oleh  orang  banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
(1)  Pengumuman  lisan,  yaitu  disampaikan  secara  oral  komunikasi, penyampaiannya dapat melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system).
(2)  Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan melalui telegram, surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain.
(3)  Pengumuman  dari  instansi  dan  surat  pengumuman  bukan  dari instansi.

Surat  pengumuman  merupakan  surat  yang  berisi  pemberitahuan tentang masalah yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut.
Surat  Pengumuman  dapat  disebarkan  dengan  beberapa  cara,  di antaranya:
(1)  menyebarkannya sebagai surat edaran,
(2)  memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
(3)  memasangnya di koran-koran sebagai iklan.



Contoh surat pengumuman:
PT. Tunjung Mulia
Jalan Diponegoro No. 5, Palembang

PENGUMUMAN
No. 215/033/05

tentang
Kesempatan Kerja bagi Para Lulusan SLTA

PT.  Tunjung  Mulia  membuka  kesempatan  bagi  para  lulusan  SLTA untuk diangkat sebagai karyawan/i di perusahaan kami.
Lamaran ditulis di atas kertas bermaterai Rp 6000,- dengan dilampiri ijazah        (fotokopi), riwayat hidup,  foto  3x            4=3 lembar, SKKB dan            surat keterangan sehat dari dokter.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 3 Januari sampai dengan 7      Januari 2005. Pelamar datang sendiri di kantor kami pukul 08.00 – 12.00 WIB.
Demikian pengumuman kami untuk diketahui

Palembang, 1 Januari 2005
Direktur PT. Tunjung Mulia



Drs. Ir. Anggi Surendra




4. Memo atau Memorandum
Memorandum  biasa  digunakan  untuk  surat-menyurat  secara  intern dalam lingkungan kantor. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi memo singkat, sederhana, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan, arahan, penerangan,
perintah, pertanyaan, dan lain sebagainya.
Penulisan memo dapat ditik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya
tidak  lebih  dari  10  baris.  Bagian-bagian  memorandum  meliputi  sebagai berikut:
a.  Ciri Bentuk
Terdiri  atas  dua  bagian,  yaitu  kepala  memo  dan  isi  memo.  Kepala memo berisi:
(1)        pihak yang dituju
(2)        pengirim memo
(3)        perihal memo
(4)        tanggal pengirim memo
(5)        paraf dan nama pengirim
b.  Ciri Isi
Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. Karena peredarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor.
Bacalah contoh memo berikut ini dan perhatikan ciri-cirinya!
Contoh 1
Memo
Kepada : Manajer Pemasaran
Dari : Kasubag. Pengiriman Buku
Perihal : Pengiriman Buku

Segera  kirimkan  buku Teori karya  Prof.  Dr.  Hamid Abdul  Hadi  untuk Bapak Dr. Budi Santoso, Kepala Perpustakaan Kota Bogor, sebanyak 80 eksemplar.

Jakarta, 22 Maret 2005
(paraf)
Ajun Ginanjar

Contoh 2
PT. Angkasa Raya
Jalan Pancanaka No. 3
(1)--------------------------------------------- Jakarta – Selatan
                                                                                                                  (2) 30 Desember 2004

(3)                                                                 Memo
(4)  Kepada   : Bagian Personalia
(5)  Dari      : Direktur PT Angkasa
(6)  Hal  : Pengadaan Pegawai

(7)  Sesuai  dengan  perkembangan  di  perusahaan  terutama  pada bidang  sales,  saya  meminta  Saudara  mempersiapkan sarana  dan  perencanaan  guna  penerimaan  karyawan  baru. (penjelasan terlampir)
Ttd
(8) Dandang Kusuma, S.E.
Keterangan:
(1)  kop surat memo
(2)  tanggal surat memo
(3)  judul memo
(4)  alamat memo
(5)  pengirim memo
(6)  perihal pokok memo
(7)  isi memo
(8)  tanda tangan dan nama terang pengirim memo

5.  Disposisi
Lembaran  disposisi  adalah  lembaran  kertas  yang  disediakan  oleh agendaris  untuk  diisi  oleh  pimpinan  tentang  tindak  lanjut  surat  yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa saran /tanggapan/instruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan.
Sebagai contoh, suatu intitusi menerima surat penawaran barang oleh bagian  administrasi.  Surat  itu  diagendakan,  lalu  diberi  lembar  disposisi. Selanjutnya,  pimpinan  membuat  disposisi.  Isi  disposisi  bisa  merupakan perintah untuk menolak penawaran tersebut atau memerintahkan staf yang
bersangkutan untuk membalas surat yang isinya memesan barang-barang tersebut.
Disposisi dibedakan menjadi dua macam:
(1)  disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat, dan
(2)  disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri (lembaran disposisi).
Contoh disposisi :

 
Rahasia                       Penting                       Rutin
No. Agenda  : 102/SP/2007………Tgl. Penyelesaian
Tanggal  : 30 Maret 2007
Perihal : Penawaran Bahan Kain
Tanggal  : 30 Maret 2007
Asal   : PT. Darma Tekstil
Instansi/Informasi:                                                                 Diteruskan kepada:
- Harap dipelajari                                                                   1. Bagian gudang
- Tanyakan bagian pengadaan barang                                    2. Biro Umum
- Jika perlu, segera pesan                                                       3. Bag. Keuangan
                                                                                              4.   
Jakarta, 30 Maret 2007
Pimpinan,
ttd
Imam Ahmad, S.E.




C. Perintah Kerja Berbentuk Manual
Petunjuk  penggunaan  yang  disebut  juga  manual  kerja  merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami.
Petunjuk  penggunaan  dibuat  agar  pengguna  barang/alat  dapat menggunakan barang tersebut dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan cara kerja dan kegunaan barang tersebut. Barang-barang elektronik, seperti kulkas, televisi, telepon, mesin cuci, VCD/DVD, atau komputer perlu buku petunjuk.
Berikut contoh buku petunjuk cara kerja pesawat telepon. Perhatikanlah dengan saksama!
IMAGE TOUCH PANEL PHONE LCD
KEISTIMEWAAN
1.   Tombol tidak perlu ditekan, cukup disentuh.
2.   Dilengkapi dengan layar LCD yang dapat menampilkan:
a. penunjuk waktu/jam/24 jam
b. kalender otomatis yang berlaku sepanjang masa
c. Caller id(menampilkan nomor yang masuk)
3.   Bisa menyimpan nomor telepon secara otomatis pada saat melakukan telepon keluar maupun telepon masuk.
4.   Bisa me-redialnomor-nomor internasional.
5.   Ada fasilitas handsfreetanpa harus mengangkat gagang telepon.
6.   Bisa mengunci menggunakan password(dengan nomor pin)

CARA PAKAI / CARA KERJA:
1.   Untuk  set  tahun/bulan/tanggal  dan  waktu/jam,  tekan SET/SAVE hingga  keluar set/date,  lalu  tekan set/save.      Untuk  konfirmasi, bisa menggunakan  tombol up dan down. Setelah  selesai,  tekan  tombol delete(exit) dan kembali ke menu semula.
2.  Untuk mengoperasikan kalkulator, tekan ACdan untuk keluar, tekan delete.
3.  Untuk  melihat  telepon  masuk  atau  keluar  tekan  dialed  lalu  tekan down
4.  Untuk menggunakan handsfree,tekan tombol handsfree.
5.  Untuk menyimpan nomor telepon yang masuk, tekan dialed,lalu pilih nomor telepon dengan upatau down,lalu tekan set/save.Untuk menghapus, tampilkan  nomor  telepon,  tekan delete.  Untuk  melihat  nomor  telepon yang masuk, tekan Vip.Untuk memilihnya, tekan up atau down.
6.   Untuk  mengatur  kejelasan  layar  LCD,  tekan set  save lalu  tekan tombol up/downhingga keluar set 6 lcd, tekan set atau save.Tekan tombol upatau downuntuk mengatur tingkat 1 sampai dengan 5,
setelah itu tekan set save. Dan untuk keluar, tekan delete




D. Menindak Lanjuti Perintah Kerja Tertulis
Pada  bab  dua,  kita  telah  mempelajari  bagaimana  menindaklanjuti perintah kerja secara lisan, misalnya instruksi dari Pembina OSIS tentang rencana  menyelenggarakan  Pentas  Seni  dalam  rangka  peringatan  HUT sekolah.  Ketua  OSIS  dan  pengurusnya  segera  melakukan  langkahlangkah seperti membentuk panitia, merencanakan kegiatan, merumuskan agenda  kerja,  struktur  kerja,  dan  menyusun  beberapa  pertanyaan  untuk konfirmasi.
Dalam  dunia  kerja,  seorang  pemimpin  tentu  sering  memberikan perintah  kerja,  baik  secara  lisan  maupun  tertulis.  Setiap  karyawan  ,baik sebagai atasan maupun bawahan, harus mampu memahami serta menyikapi dengan baik peraturan atau budaya kerja yang ada pada perusahaan tempat dia bekerja. Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya.
Hal-hal  yang  perlu  dilakukan  saat  menerima  perintah  kerja  tertulis, ialah seperti berikut.
(1)  Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
(2)  Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
(3)  Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
(4)  Merancang bagan atau prosedur kerja yang diperintahkan.
(5)  Meminta konfirmasi kepada          pemberi perintah akan            ketepatan rencana kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar